Rolla Fardila, S.Pd.
Setelah Indonesia melangsungkan proklamasi kemerdekaan pada
tahun 1945, tidak lantas membuat Indonesia langsung terbebas dari berbagai
macam peperangan. Oke, di sini kita akan membahas tentang latar belakang
pemberontakan APRA (Angkatan Perang Ratu Adil) nih.
Jadi
peristiwa pemberontakan yang dilakukan oleh APRA ini meletus pada 23 Januari
1950 di Bandung. Pada saat itu APRA melakukan serangan dan menduduki Kota Bandung.
RG Squad pastinya bertanya-tanya apa sih penyebabnya? Nah latar belakang
pemberontakan APRA ini dipicu oleh adanya friksi dalam tubuh Angkatan Perang
Republik Indonesia Serikat (APRIS). Friksi yang terjadi itu antara tentara
pendukung unitaris (TNI) dengan tentara pendukung federalis (KNIL/KL).
Kalian
tahu? Pemberontakan APRA ini menjadi tragedi politik dan ideologis nasional,
tepatnya di masa perjuangan Republik Indonesia dalam mempertahankan
kemerdekaan. APRA sendiri dipimpin oleh Raymond Westerling dan memiliki 800
serdadu bekas KNIL. Gerakan yang dipimpin oleh Raymond Westerling ini berhasil
mengusai markas Staf Divisi Siliwangi, sekaligus membunuh ratusan prajurit
Divisi Siliwangi.
Setelah
mengusasi Siliwangi, Westerling bekerja sama dengan Sultan Hamid II
merencanakan untuk menyerang Jakarta. Tujuannya adalah untuk menculik dan membunuh
menteri-menteri Republik Indonesia Serikat (RIS) yang saat itu tengah
bersidang. Tapi usaha yang direncanakan oleh Westerling itu bisa digagalkan
lho. Semuanya itu berkat pasukan APRIS. APRIS mengirimkan kesatuan-kesatuannya
yang berada di Jawa Tengah dan di Jawa Timur. Perdana Menteri RIS pada waktu
itu Drs. Moh. Hatta, melakukan perundingan dengan Komisaris Tinggi Belanda
dalam merespon hal tersebut.
Nah, berkat perundingan yang diadakan oleh Drs. Moh. Hatta
dengan Komisaris Tinggi Belanda, akhirnya Mayor Jenderal Engels yang merupakan
Komandan Tinggi Belanda di Bandung, mendesak Westerling untuk meninggalkan Kota
Bandung. Berkat hal itu, APRA pun berhasil dilumpuhkan oleh pasukan APRIS.
Jadi begitulah latar belakang pemberontakan APRA di Indonesia Squad. Berkat tindakan Raymond Westerling ini, rakyat semakin menuntut untuk mengembalikan Indonesia ke bentuk negara kesatuan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar